…..Terima Kasih Atas Kunjungan Anada di Blog Iccky…..

Thursday, 16 June 2011

Tips Memotret Gerhana Bulan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pada Kamis, 16 Juni 2011 dini hari nanti, gerhana bulan akan menampilkan bulan yang bersinar lebih terang dan lebih besar. Peristiwa ini amat menarik bila bisa direkam dengan kamera.

Tapi, memotret bulan adalah tantangan tersendiri. Ketika mendekati penuh, bulan sangat sulit difoto karena pancaran sinarnya sangat intensif sehingga sulit mendapatkan bagian yang paling terang secara mendetail.

Pada saat bulan penuh, bumi berada antara bulan dan matahari. Sinar matahari terpantul ke arah kita sehingga tak ada bayangan untuk menyajikan kontras. Berbeda pada saat bulan sabit, yang bisa direkam dengan eksposur lebih panjang atau latar belakang yang lebih gelap untuk memperlihatkan cahaya terbaiknya.

Menurut Tony Hoffman dari situs berita teknologi PCmag.com, untuk memotret gerhana bulan penuh tak ada rumus ajaibnya. Semua tergantung pada kamera dan jenis lensa, fase bulan, waktu siang atau malam, dan kondisi lokal. Meski begitu, Hoffman berbagi enam tips untuk memotret gerhana bulan agar mendapatkan foto yang paling indah.

1. Memotret waktu senja. Apabila kamera Anda tak memiliki kontrol manual, pilihlah waktu pemotretan pada senja hari. Saat itu, cahaya bulan cukup terang untuk dipotret pada eksposur yang cukup pendek. Malah Anda bisa mengandalkan moda otomatis. Apabila sudah telanjur malam, pakailah lampu kilat. Lampu kilat akan memperpendek waktu eksposur sehingga bulan tak mengalami overexposure. Untuk   close-up pakailah setting pembesaran lensa paling tinggi.

2. Perbaiki setting. Atur ISO ke angka rendah, 80 atau 100. Apabila kamera Anda memiliki moda "infinity" lebih bagus lagi. Apabila tak ada, autofocus juga sudah baik.

3. Pakai penopang seperti tripod atau penopang yang kuat. Aktifkan penstabil gambar di lensa. Ingat, gerakan sedikit saja sudah membuat gambar jadi tak jelas. Bila memakai DSLR, Anda membutuhkan lensa tele. Bila tak ada tripod atur ISO ke 400 atau lebih untuk mendapatkan eksposur lebih pendek tanpa membuat gambar terlalu gelap. Harga untuk ISO yang tinggi adalah noise yang tinggi pula karena itu jangan memakai ISO terlalu tinggi.

4. Jangan batasi jepretan. Dengan kapasitas kartu memori yang besar, Anda bisa mengambil gambar beberapa kali secara berkelanjutan. Ini untuk mendapatkan hasil terbaik, khususnya dengan kamera DSLR berlensa tele. Memotret dengan panjang eksposur berbeda-beda akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan foto terbaik. Bila bulan mendekati penuh, mulailah dengan ISO rendah, biasanya 100 dengan aperture f/6.6, dan panjang eksposur 1/100 detik. Secara berkala tingkatkan eksposur sampai gambar bulan menjadi gelap.

5. Pilih latar belakang yang menarik. Untungnya bulan bergerak lambat sehingga pastikan cukup waktu untuk mendapatkan latar berupa bangunan, pohon, atau obyek lain untuk mendukung gambar bulan pada posisi yang tepat.

6. Edit foto dengan peranti lunak. Mulailah dengan memotong banyak latar hitam lalu atur brightness dan contrast sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. Hoffman biasanya memilih untuk mengurangi saturation karena pada kenyataannya bulan itu relatif tak berwarna.

No comments: