Menurutnya, Bank BRI juga berhasil memperkuat posisinya sebagai bank teratas dalam hal total penyaluran kredit yang menujukkan peran serta Bank BRI yang konsisten dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit.
Pada posisi akhir Juni 2011 portofolio kredit Bank BRI tercatat sebesar Rp265,82 triliun meningkat Rp39,58 triliun atau tumbuh 17,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2010 yang mencapai Rp226,24 triliun, dengan tingkat NPL net berada di level 1,02 persen.
Pertumbuhan kredit ini dipimpin oleh pertumbuhan kredit mikro yang tingkat pertumbuhannya mencapai 35,39 persen, dari Rp62,02 triliun di Triwulan II 2010 menjadi Rp83,97 Triliun di Triwulan II 2011.
Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni mentargetkan pertumbuhan kredit sampai akhir tahun antara 20-22 persen sesuai dengan rencana bisnis BRI sebelumnya.
"Dengan kredit sebesar itu CAR tidak akan mengalami penurunan sebesar 14,79 persen," katanya.
Selain itu, untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada nasabah mikro, Bank BRI juga terus menambah jumlah Teras BRI yang merupakan kepanjangan tangan dari BRI Unit.
Pengembangan Teras BRI dimulai pada akhir 2009, dan per Juni 2011 jumlah Teras BRI mencapai 929 unit yang tersebar di pasar tradisional seluruh Indonesia.
Tingginya tingkat pertumbuhan kredit mikro serta pengembangan Teras BRI mencerminkan komitmen Bank BRI untuk tetap fokus dan konsisten melayani UMKM.
Komitmen Bank BRI tersebut juga tercermin dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sampai dengan akhir Juni 2011, Bank BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat dengan total kredit Rp31,39 triliun kepada lebih dari 4,58 juta debitur, dengan outstanding KUR BRI pada Triwulan II 2011 sebesar Rp13,20 Triliun dan total debitur 1,82 juta orang.
Dari sisi pendanaan, Bank BRI berhasil meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga menjadi sebesar Rp294,63 triliun pada posisi akhir Juni 2011 atau meningkat 15,06 persen dibanding posisi sebelumnya Rp256,05 triliun.
Pertumbuhan dana itu didominasi tabungan yang tumbuh 21,06 persen dari Rp102,23 triliun menjadi Rp123,76 triliun, yang didapat dari pembukaan unit kerja baru, pemasaran hingga pengembangan fitur produk.
Dengan pertumbuhan kredit dan DPK itu, LDR BRI pada akhir Juni mencapai 90,22 persen atau meningkat dari posisi Juni 2010 88,36 persen.
Selain dari ekspansi kredit yang berkualitas, pertumbuhan laba Bank BRI juga didukung oleh pertumbuhan fee based income yang mencapai 30 persen year on year.
http://id.berita.yahoo.com/laba-bank-bri-terbesar-di-indonesia-043546022.html