…..Terima Kasih Atas Kunjungan Anada di Blog Iccky…..

Friday, 29 July 2011

Laba Bank BRI Terbesar di Indonesia Republika

Jakarta (ANTARA) - Bank BRI mempublikasikan Kinerja Keuangan Triwulan II 2011 dengan pencapaian laba setelah taksiran pajak sebesar Rp6,79 triliun atau meningkat 57,14 persen dari pencapaian laba pada Triwulan II 2010 sebesar Rp4,32 triliun. "Dengan demikian Bank BRI berhasil mempertahankan predikat sebagai bank dengan pencapaian laba terbesar di Indonesia sejak tahun 2005," kata Direktur Bisnis Kelembagaan BRI Asmawi Syam di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, Bank BRI juga berhasil memperkuat posisinya sebagai bank teratas dalam hal total penyaluran kredit yang menujukkan peran serta Bank BRI yang konsisten dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit.
Pada posisi akhir Juni 2011 portofolio kredit Bank BRI tercatat sebesar Rp265,82 triliun meningkat Rp39,58 triliun atau tumbuh 17,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2010 yang mencapai Rp226,24 triliun, dengan tingkat NPL net berada di level 1,02 persen.
Pertumbuhan kredit ini dipimpin oleh pertumbuhan kredit mikro yang tingkat pertumbuhannya mencapai 35,39 persen, dari Rp62,02 triliun di Triwulan II 2010 menjadi Rp83,97 Triliun di Triwulan II 2011.
Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni mentargetkan pertumbuhan kredit sampai akhir tahun antara 20-22 persen sesuai dengan rencana bisnis BRI sebelumnya.
"Dengan kredit sebesar itu CAR tidak akan mengalami penurunan sebesar 14,79 persen," katanya.
Selain itu, untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada nasabah mikro, Bank BRI juga terus menambah jumlah Teras BRI yang merupakan kepanjangan tangan dari BRI Unit.
Pengembangan Teras BRI dimulai pada akhir 2009, dan per Juni 2011 jumlah Teras BRI mencapai 929 unit yang tersebar di pasar tradisional seluruh Indonesia.
Tingginya tingkat pertumbuhan kredit mikro serta pengembangan Teras BRI mencerminkan komitmen Bank BRI untuk tetap fokus dan konsisten melayani UMKM.
Komitmen Bank BRI tersebut juga tercermin dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sampai dengan akhir Juni 2011, Bank BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat dengan total kredit Rp31,39 triliun kepada lebih dari 4,58 juta debitur, dengan outstanding KUR BRI pada Triwulan II 2011 sebesar Rp13,20 Triliun dan total debitur 1,82 juta orang.
Dari sisi pendanaan, Bank BRI berhasil meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga menjadi sebesar Rp294,63 triliun pada posisi akhir Juni 2011 atau meningkat 15,06 persen dibanding posisi sebelumnya Rp256,05 triliun.
Pertumbuhan dana itu didominasi tabungan yang tumbuh 21,06 persen dari Rp102,23 triliun menjadi Rp123,76 triliun, yang didapat dari pembukaan unit kerja baru, pemasaran hingga pengembangan fitur produk.
Dengan pertumbuhan kredit dan DPK itu, LDR BRI pada akhir Juni mencapai 90,22 persen atau meningkat dari posisi Juni 2010 88,36 persen.

Selain dari ekspansi kredit yang berkualitas, pertumbuhan laba Bank BRI juga didukung oleh pertumbuhan fee based income yang mencapai 30 persen year on year.
http://id.berita.yahoo.com/laba-bank-bri-terbesar-di-indonesia-043546022.html

Selengkapnya...

Hatta Rajasa: Pemerintah Daerah Harus Awasi BBM

Palembang (ANTARA) - Jajaran pemerintahan di daerah seluruh Indonesia diingatkan untuk selalu mengawasi distribusi dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, agar tidak diselewengkan penggunaannya sehingga dapat menimbulkan kelangkaan dan kenaikan harga di tingkat eceran. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, dalam perbincangan khusus dengan wartawan ANTARA dan TEMPO, di sela kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Palembang, Kamis (28/7) malam, mengatakan, ditegaskan persoalan kelangkaan dan harga BBM subsidi yang melonjak tinggi di beberapa daerah akhir-akhir ini, dipastikan terjadi akibat adanya penyimpangan distribusi itu.

Menurut Hatta, pemerintah bersama instansdidampingi Sekretaris Kabinet Dipo Alam, i terkait dan pihak PT Pertamina telah memiliki informasi dan data yang diperlukan berkaitan dengan tren peningkatan kebutuhan BBM subsidi di setiap wilayah itu, sehingga setiap provinsi memiliki kuota yang perlu diatur distribusinya setiap saat.

Karena itu, pemerintahan di daerah melalui para gubernur sudah diminta untuk ikut mengamankan kuota BBM subsidi di daerah masing-masing, sehingga perlu menjamin sampai kepada sasaran dan tidak diselewengkan penggunaannya untuk keperluan non-subsidi lainnya, kata Hatta pula.

Dia menegaskan bahwa kondisi kelangkaan dan harga BBM subsidi yang menjadi melonjak di masyarakat terjadi di beberapa daerah, umumnya terdeteksi berada pada wilayah yang memiliki industri, kawasan usaha pertambangan, dan perkebunan.

"Ditengarai bahwa BBM subsidi untuk daerah tersebut dijual ke pihak industri dimaksud," kata dia lagi.

Karena itu, Hatta kembali menegaskan agar seluruh pemda dan instansi terkait serta aparat keamanan dapat bersama-sama mengamankan distribusi BBM subsidi itu agar tidak diselewengkan lagi.

Tujuannya menurut Hatta, jangan sampai pemerintah menanggung beban berat dalam anggaran negara akibat peningkatan subsidi BBM.

Padahal BBM subsidi itu, tidak seluruhnya digunakan oleh masyarakat yang memerlukannya, tapi diselewengkan untuk kalangan industri dan perusahaan, kata Hatta pula.

Hatta menegaskan bahwa untuk tahun 2011 ini, pemerintah menjamin tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi, karena mempertimbangkan dampaknya terhadap inflasi dan kenaikan harga bahan pokok serta kebutuhan lain di masyarakat luas.

Kenaikan harga BBM subsidi itu, juga bisa berdampak lebih luas dengan menambah warga yang berkategori miskin, kata dia.

Namun seluruh pemda dan jajaran terkait bersama masyarakat hendaknya dapat menjamin dan mengamankan kuota BBM subsidi di daerah masing-masing, sehingga tidak menimbulkan kelangkaan dan harga BBM yang tinggi, ujar Hatta pula.

"Perlu pengawasan dan pembatasan kuota BBM subsidi itu untuk setiap daerah, agar subsidi BBM tidak terus menerus mengalami kenaikan yang akan semakin membebani keuangan negara," demikian Hatta Rajasa. 

http://id.berita.yahoo.com/hatta-rajasa-pemerintah-daerah-harus-awasi-bbm-031528018.html  Selengkapnya...

Pemerintah Kelola Air Laut Hingga Layak Konsumsi

Dumai (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, berencana mengolah air laut melalui proses penyulingan hingga layak konsumsi dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Meranti, Syarifuddin, di Selatpanjang, Rabu, mengatakan pengolah air laut menjadi layak konsumsi sudah dimulai dengan anggaran daerah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

"Jumlah pasti berapa anggaran yang akan tertuang ke proyek penyulingan air laut ini kita belum tahu pasti karena rencana baru dimulai dengan peletakan batu pertama pembangunan fisiknya," katanya.

Syarifuddin juga mengaku optimistis program penyulingan air laut menjadi air bersih layak minum tersebut akan berhasil dan menuai kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

"Suksesnya proyek ini diharapkan memberikan kepuasan bagi masyarakat di sebagian besar daratan Kepulauan Meranti yang selama ini memang mendambakan air bersih, karena selama ini hanya mengandalkan air hujan," paparnya.

Sebelumnya Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Irwan Nasir mengatakan proyek tersebut sejauh ini tidak ada masalah dan pembangunan masih terus berlanjut meski bertahap.

"Mudah-mudahan sampai selesai tidak ada kendala dan masyarakat segera dapat menikmati air bersih," tuturnya.

Menurut Bupati, proyek penyulingan air laut menjadi layak konsumsi yang nilainya dikabarkan mencapai miliaran rupiah itu nantinya juga tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga perusahaan yang berada di sekitar Kepulauan Meranti.

"Dari perusahaan pemanfaat proyek ini diharapkan akan mendatangkan sumber pendapatan asli daerah (PAD)," kata Irwan. 
Selengkapnya...

Boaz dan Busthomi Langsung Diminati Klub Malaysia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemain Indonesia Boaz Salossan dan Ahmad Busthomi mendapat perhatian khusus dari pihak luar yang menyaksikan pertandingan Indonesia vs Turkmenistan.

Pertandingan ini ternyata dipantau oleh pelatih pengurus klub Sime Darby yang jauh-jauh datang dari Negeri Jiran, Malaysia. Sime Darby adalah tim yang bermain di kompetisi sepakbola Malaysia di kasta Liga Perdana.

Sime Darby mengutus langsung Pelatih Ismail Zakaria, mantan pelatih Selangor FC dengan ditemani Manajer Tim, Zainal untuk menyaksikan pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Dua pria ini mengamati langsung jalannya pertandingan dari awal hingga akhir. Dari pengamatan itu, Zakaria mengaku tertarik dengan Boaz dan Busthomi serta berhasrat mengontrak dua pemain di posisi striker dan gelandang itu bergabung dengan Sime Darby.

"Boaz memiliki skill yang sangat bagus, kemampuan fisik dan daya tarungnya sangat luar biasa. Dia bisa melewati banyak pemain lawan. Meski tidak mencetak gol tapi dia memberi dua assis," kata Zakaria yang tercengang melihat aksi Boaz.

Zakaria sempat tidak percaya bahwa Boaz adalah pemain asli Indonesia, itu dikarenakan Boaz tidak masuk dalam skuad timnas saat Indonesia melawan Malaysia di ajang AFF 2010. Busthomi juga tak ketinggalan mendapat attensi khusus.

"Busthomi memiliki holding ball sangat bagus, dia juga memiliki visi bermain sangat bagus. Intelgensi dan kemampuannya menguasai bola berimbang. Dia juga pemain yang tenang," kata Zainal.

Zainal menjelaskan, setelah menyaksikan aksi dua pemain ini, mereka akan serius mengontak pihak- pihak yang terkait dengan dua pemain untuk negosiasi kontrak. Sime Darby sangat berkepentingan mengontrak pemain asal Indonesia untuk menyedot fans asal Indonesia yang ada di Malaysia.

Klub yang bermarkas di Kuala Lumpur adalah salah satu klub yang dibiayai sebuah perusahan kelapa sawit yang mempekerjakan kurang lebih 30 ribua karyawan asal Indonesia. 
Selengkapnya...