PONTIANAK- Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya meminta warganya mengibarkan bendera setengah tiang pada Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalbar pada 28 Juni mendatang. Hal itu sebagai bentuk peringatan Tragedi Mandor yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa dalam perlawanan terhadap pendudukan Jepang.
Menurut Christiandy, banyak nilai-nilai sejarah yang ditinggalkan oleh peristiwa tersebut. Jepang melakukan pembantaian ketika itu untuk menghilangkan satu generasi orang pintar. Sebagian besar korban adalah mereka yang memiliki wawasan luas ketika itu, pintar, dan lainnya.
"Mengapa pendahulu kita dibunuh Jepang, mereka ingin kita ini bodoh saat itu. Kita kehilangan satu generasi. Jangan sampai kita kembali kehilangan generasi pintar lagi," ujar Christiandy.
Saat ini Pemerinah Provinsi Kalbar sedang menuju tahap menyiapkan sumber daya manusia untuk menciptakan generasi pintar. Hari Berkabung Daerah bisa dimaknai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan berpikir tentang sumbangsih yang bisa diberikan untuk pembangunan daerah ini.
"Pada Hari Berkabung juga ada dilaksanakan ziarah. Jangan sampai nanti masyarakat tidak ada yang tahu, dan tidak mengibarkan bendera setengah tiang," katanya.
Belum lama ini, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Kalbar, Susanto Tri Nugroho mengatakan Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalbar yang diperingati setiap 28 Juni akan dilaksanakan di masing-masing satuan kerja perangkat daerah atau instansi provinsi dan seluruh lembaga pendidikan formal, baik negeri maupun swasta pada tahun ini.
Menurut Susanto, keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pedoman Tata Upacara Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalbar. Hari Berkabung Daerah merupakan hari diperingatinya Tragedi Mandor yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa dalam perlawanan terhadap pendudukan Jepang. "Dalam memperingatinya dilakukan upacara dan mengibarkan bendera setengah tiang," katanya.
Menurut Christiandy, banyak nilai-nilai sejarah yang ditinggalkan oleh peristiwa tersebut. Jepang melakukan pembantaian ketika itu untuk menghilangkan satu generasi orang pintar. Sebagian besar korban adalah mereka yang memiliki wawasan luas ketika itu, pintar, dan lainnya.
"Mengapa pendahulu kita dibunuh Jepang, mereka ingin kita ini bodoh saat itu. Kita kehilangan satu generasi. Jangan sampai kita kembali kehilangan generasi pintar lagi," ujar Christiandy.
Saat ini Pemerinah Provinsi Kalbar sedang menuju tahap menyiapkan sumber daya manusia untuk menciptakan generasi pintar. Hari Berkabung Daerah bisa dimaknai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan berpikir tentang sumbangsih yang bisa diberikan untuk pembangunan daerah ini.
"Pada Hari Berkabung juga ada dilaksanakan ziarah. Jangan sampai nanti masyarakat tidak ada yang tahu, dan tidak mengibarkan bendera setengah tiang," katanya.
Belum lama ini, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Kalbar, Susanto Tri Nugroho mengatakan Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalbar yang diperingati setiap 28 Juni akan dilaksanakan di masing-masing satuan kerja perangkat daerah atau instansi provinsi dan seluruh lembaga pendidikan formal, baik negeri maupun swasta pada tahun ini.
Menurut Susanto, keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pedoman Tata Upacara Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalbar. Hari Berkabung Daerah merupakan hari diperingatinya Tragedi Mandor yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa dalam perlawanan terhadap pendudukan Jepang. "Dalam memperingatinya dilakukan upacara dan mengibarkan bendera setengah tiang," katanya.
No comments:
Post a Comment