Ulat bulu di Sintang,, Pontianak Post edisi minggu 24 april 2011
Sintang,, Dinas Pertanian dan peternakan (Distanak) Kabupaten Sintang memastikan bahwa penebab ulat bulu sudah dilokalisir. Serangan ulat bulu yang tidak lazim pada sepekan lalu sudah tidak terdeteksi lagi diwilayah lainnya. Distanak juga sudah meminta kepada setiap kepala desa dan camat untuk segera melaporkan jika ditemukan serangan ulat bulu.
“Dari pantauan tim di lapangan, sudah tidak ditemukan wilayan serangan yang baru. Penyebaran langsung dilokalisir” kata Arbudin, Kepala Distanak. Ia mengatakan serangan ulat bulu di Sintang juga tidak mengerikan layaknya di Pulau Jawa serangan hanya pad sejumah tanaman di Tanjung Puri dan Lintas Melawi.
“hanya menyerang sejumlah pohon tidak sampai melebar ke seluruh desa di kabupaten Sintang, sejauh ini kita belum menerima laporan baru” kata Kepala Distanak Sintang.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Distanak Robinson Marbun mengatakan bahwa penyebab banyaknya ulat bulu yang ditemukan di kota Sintang diperkirakan akibat mulai berkurangnya musuh alami ulat, sehingga ulat tersebut dengan leluasa bebas berkembang biak dan meningkatkan populasi dengan cepat.
Musuh alami ulat adalah semut Rangrang yang mulai jarang ditemukan karena banyak diburu masyarakat untuk umpan memancing ikan.
Ia menghimbau, masyarakat dapat mengurangi penggunaan telur semut rangrang karena berdampak terhadap siklus rantai makanan dimana fungsi semut tersebut sebagai predator alami akan terganggu perkembangannya.
“meskipun terdengar sepele, namun hal tersebut sangat besar dampaknya bagi lingkungan. Jadi himbauan saya cari saja alternative lain untuk umpan ikan, kan tidak harus menggunakan terlur semut rangrang, masih ada pilihan lainnya” tegas Robinson Marbun.
Karena perubahan iklim
Dua jenis ulat bulu yang ditemukan dalam jumlah banyak di Kecamatan Sintang menjadi pertanda kualitas lingkungan. Upaya pencegahan penyebaran harus dilakukan segera sebelum menyerang tanaman pertanian dan manusia.
Penemuan pertama yang membuat hebaoh warga sintang adalah ulat bulu yang di jalan Lintas Melawi, Gg Hj. Fatimah Desa Baning, penemuan kedua hanya berselang dua hari berada tepat di belakang kantor TVRI Sintang.
Dari hasil identifikasi sampel ulat bulu yang dikirim ke Pontianak, Koordinator Pengendalian Hama Pertaniaan Provinsi Kalbar Sudarmo mengatakan jenis ulat bulu yang ditemukan di Gg Hj. Fatimah adalah jenis Arctonis sp. Ciri-ciri utama berwarna abu-abu dan memakan kulit kayu pohon, berasal Filum Arthropoda, elas Insecta, ordo Lepidopteta, family Lymantriidae, genus Arctornis, spesies Arctornis sp” kata Sudarmo
Di kelurahan Tanjungpuri kata dia adalah jenis Lmantria yang berbeda genus dengan Arctornis. “Lymantria adalah serangga yang beraktivitas pada malam hari
Kedua ulat bulu yang ditemukan disintang ini berasal dari family yang sama yakni Lymantridiae sehingga cirri-ciri fisik keduanya mirip. “menurut pendapat ahli, pada akhir metamorfosisnya akan berubah menjadi ngenga”
Sumber Pontianak Post 24 april 2011
No comments:
Post a Comment