…..Terima Kasih Atas Kunjungan Anada di Blog Iccky…..

Thursday 14 July 2011

20 Ilmuan muslim

ini hanya sebagian dari ilmuan muslim masih banyak ilmuan dan cendikiawan muslim yang kita ketahui berikut 20 orang cendikiawan muslim
1.Ibnu Hayyan (731 M – 815 M)
Di Eropa dikenal dengan nama Jeber / Geber / Ceber. Beliau adalah seorang filosof dan ahli logika, yang bekerja di bidang fisika dan kedokteran. Namun, selain itu beliau juga memiliki keahlian yang luar biasa di bidang kimia. Beliau sangat mahir dalam perkara proses-proses pemisahan zat kimia, seperti : kristalisasi, destilasi, kalsinasi, ekstraksi, dan sebagainya. Keahlian lain yang dimiliki beliau, adalah kemampuan yang baik dalam membuat berbagai macam jenis zat asam. Sehingga tampak, bahwa beliaulah yang pertama kali menemukan berbagai macam prinsip-prinsip pemisahan zat dalam ilmu kimia dan fisika yang terpakai hingga zaman sekarang. Maka tampaklah, jika beliau tidak ada sudah pasti minyak bumi sampai sekarang tidak akan bisa diolah menjadi fraksi-fraksi, berupa : bensin, avtur, solar, dan sebagainya. Karena proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi diatas berkaitan dengan proses destilasi. Jadi secara otomatis, tidak akan ada kegiatan industrialisasi dan transportasi, sampai saat ini, Selain itu, dapat juga kita lihat jika beliau tidak ada, bisa saja tidak akan ada proses pembuatan gula dan garam yang berkaitan dengan proses kristalisasi.

2. Al Khawarizmi (768 M – 840 M)
Di Eropa dikenal dengan nama Algorism. Beliau sangat terkenal dalam ilmu hitung atau aritmatika (ilmu deret), yang merupakan bagian dari ilmu matematika. Beliau memiliki sebuah buku yang sangat terkenal yaitu Aljabar wal Muqobalah yang sangat terkenal di Eropa. Adapun bentuk karya beliau yang fenomenal antara lain :
• Algorithm atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Algoritma yang dapat diartikan secara umum sebagai urutan langkah yang harus ditempuh dalam memecahkan suatu permasalahan. Algoritma merupakan jantung ilmu informatika / komputer, tanpa beliau sudah pasti dapat diketahui bahwa tidak akan ada tekhnologi komputer di zaman modern ini.
• Dalam bidang keilmuan geografi dan perbintangan (astronomi), beliau juga memiliki karya yang fenomenal hal ini dibuktikan dengan adanya karya beliau dalam bidang tabel astronomis.

3. Al Kindi (801 M – 873 M)
lebih dikenal dengan nama latin Alkindus. Beliau adalah seorang filosof, namun juga memiliki keahlian di berbagai macam bidang sains, seperti : kimia, fisika, geografi, kedokteran dan matematika. Karya-karya beliau yang fenomenal, terdapat dalam bidang keilmuan sains berikut :
• Dalam bidang optika geometrik, sebenarnya beliaulah yang membahas hukum pemantulan cahaya pertama kali sebelum disempurnakan dengan sebuah persamaan matematis oleh matematikawan berkebangsaan Belanda Willebrord Snellius (1580 M – 1626 M) pada tahun 1621 (kurang lebih delapan abad setelahnya). Alkindus telah berhasil menemukan hukum pemantulan cahaya, yang berbunyi : ”sudut datang sama besarnya dengan sudut pantul”, yang mana penemuan beliau merupakan dasar ilmu penemuan dan pengembangan alat-alat optik di zaman-zaman selanjutnya, termasuk di zaman modern saat ini, seperti : teropong (teleskop), kacamata, proyektor, mikroskop, lup dan sebagainya.
• Dalam bidang fenomena gelombang beliau juga memiliki sejumlah karya yang fenomenal, yang banyak terpakai dalam pengembangan ilmu pengetahuan di zaman modern ini, semua karya beliau tentang optika geometrik dan fenomena gelombang telah terintegrasi dalam ilmu fisika di zaman modern ini. Tampaknya, kita semua harus bersyukur dengan kehadiran beliau dalam percaturan ilmu sains. Jika beliau tidak ada, maka di zaman modern ini, tidak akan ada : Teropong, Slide, OHP, Hand Phone, Telepon, Televisi, Radio, Sistem Navigasi dan sebagainya.
• Dalam bidang kimia, beliau telah berhasil mematahkan ajaran Mesir kuno tentang transmutasi logam-logam menjadi emas. Terbukti hingga saat ini tidak ada eksperimen kimia yang berhasil merubah sebuah logam menjadi emas.
• Dan masih banyak lagi.
Keterangan : transmutasi logam-logam adalah adanya sebuah usaha untuk merubah sebuah logam, seperti : besi, timah, nikel, dan sebagainya menjadi emas.

4. Ibnu Qurroh (826 M – 901 M)
ahli ilmu perbintangan (astronomi) dan matematika. Selain ahli matematika dan astronomi, beliau banyak menulis di bidang kedokteran, fisika dan ilmu filsafat.
5. Al Battani (858 M – 929 M)
lebih dikenal dengan nama latin Albategnius. Beliau adalah ahli matematika dan astronom. Beliau mamiliki dua karya yang fenomenal dalam matematika dan astronomi, yaitu :
• Dalam bidang matematika, sebenarnya beliaulah yang pertama kali memperkenalkan fungsi trigonometri, berupa : sinus, cosinus, tangens, secan, cosecan dan cotangens.
• Dalam bidang astronomi, beliaulah yang paling pertama sekali yang berhasil mengukur lamanya waktu dalam satu tahun masehi secara teliti, yaitu : 365 hari 5 jam 46 menit 24 detik. Sehingga dari hasil pengukuran beliau inilah, terdapat suatu perhitungan yang menyatakan bahwa sekali dalam kurun waktu 4 tahun adanya satu tahun kabisat dalam tahun masehi.
Namun, sayang sangat banyak diantara kaum cendikiawan muslim dari berbagai disiplin ilmu saat ini yang tidak mengenal beliau. Bahkan yang sangat disayangkan lagi, mereka yang tidak mengenal beliau, banyak yang berkecimpung di bidang matematika dan astronomi. Padahal tanpa beliau, tidak akan ada perkembangan ilmu matematika, astronomi dan aplikasinya di bidang tekhnologi yang berkaitan hingga saat ini, terutama sekali pengembangan dan penemuan IPTEK yang banyak mempergunakan fungsi trigonometri dalam proses penciptaan dan pengembangannya.

6. Ar Razi (865 M – 925 M)
lebih dikenal dengan nama latin Rhazes. Beliau adalah ahli kedokteran klinis dan kimia. Karya beliau yang paling fenomenal adalah di bidang kimia, yang dapat dikatakan sebagai penerus kiprah Ibnu Hayyan. Beliau mempergunakan peralatan yang canggih, sehingga bisa mengamati dan mencatat perlakuan kimiawi kepada objek eksperimen yang ditelitinya di laboraturium. Sehingga, semua hasil eksperimen beliau telah dibukukan dalam bentuk sebuah buku karangan beliau, berupa buku manual laboraturium dan berhasil menjadi buku pegangan untuk setiap objek eksperimen kimia di sejumlah laboraturium terkemuka di Eropa, selama berabad-abad.
7. Al Farabi (870 M – 950 M)
di Eropa lebih dikenal dengan nama Alpharabius. Beliau adalah seorang filosof terkemuka. Namun, demikian beliau juga ahli dalam bidang : sosial politik, matematika, farmasi dan fisika. Karya beliau yang paling fenomenal dalam ilmu fisika adalah mengenai fenomena gelombang bunyi yang dipergunakan dalam not nada musik, yang dimulai dengan nada dasar pada frekuensi 440 Hz hingga kenaikkan dalam frekuensi tertentu, yang dapat menghasilkan bunyi not nada secara bertingkat. Semua hasil karya beliau telah terdokumentasi dalam bukunya yang berjudul Kitab Al Musiqa. Selain itu masih ada lagi karya beliau di bidang : etika, ilmu sosial dan politik.
8. Az Zahrawi (936 M – 1013 M)
lebih dikenal dengan nama latin Albucasis. Beliau adalah ahli kedokteran dan kedokteran gigi terkemuka, yang banyak membidani lahirnya ilmu kedokteran dalam spesialisasi ilmu bedah dan ilmu kedokteran gigi. Adapun hasil karya Beliau, antara lain :
• Karena beliau ahli bedah tersohor di zamannya, di dalam bukunya yang berjudul At Tasif, yang merupakan ensiklopedi medis raksasa yang terdiri atas 30 jilid, terdapat uraian tekhnik tentang pengambilan batu ginjal lewat bedah, bedah mata, bedah telinga dan bedah tenggorokkan. Selain itu, dalam buku tersebut beliau juga menampilkan bagaimana tekhnik membedah dan mengambil janin yang telah mati di dalam rahim seorang ibu dan tekhnik amputasi bagian tubuh manusia. Dalam buku tersebut dilengkapi dengan diagram kerja praktis dan macam-macam peralatan yang akan dipergunakan dalam proses pembedahan.
• Dalam ilmu kedokteran gigi, beliau juga berhasil mematenkan tekhnik pembuatan protese dan cara memperbaiki gigi-geligi yang bengkok.
9. Al Buzjani (940 M – 997 M)
beliau adalah penerus Al Battani, yang memiliki keahlian dalam bidang matematika dan astronomi. Bukunya yang terkenal yaitu : ’Ilm Al Hisab (aritmatika) dan ’Ilm Al Handasah (geometri). Beliau juga telah berhasil membuat tabel zhil dan meneruskan kiprah Al Battani dalam rangka pengembangan ilmu trigonometri, menjadi trigonometri sferik yang membidani banyaknya lahir teori dalam ilmu astronomi hingga zaman sekarang. Namun, setali tiga uang dengan Al Battani, sangat banyak diantara kaum cendikiawan muslim saat ini yang tidak kenal dengan siapa itu Al Buzjani ? Bahkan, diantara mereka yang tidak kenal beliau, malah ada yang berkecimpung di bidang keilmuan sains atronomi dan matematika.

10. Ibnu Al Haitham (965 M – 1039 M)
lebih dikenal dengan nama latin Alhazen. Beliau adalah sosok intelektual muslim sangat jenius yang memiliki banyak keahlian di bidang : matematika, fisika, astronomi dan kedokteran, sehingga banyak menghasilkan banyak karya yang sangat fenomenal yang merupakan dasar pengembangan ilmu sains hingga saat ini, terutama di bidang : matematika, fisika, astronomi dan kedokteran. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa hasil karya beliau, antara lain :
• Dalam bidang matematika, beliaulah ilmuwan pertama yang berhasil menggabungkan aljabar dengan geometri, sehingga menghasilkan cabang ilmu geometri analitik.
• Dalam bidang kedokteran dalam sebuah bukunya Kitab Al Manazhir beliau berhasil membahas secara tuntas mengenai anatomi mata manusia, yang merupakan dasar ilmu mutlak yang harus dipelajari bagi mahasiswa kedokteran hingga saat ini.
• Dalam sains fisika beliau memiliki sangat banyak karya yang fenomenal, diantaranya :
a) Dalam melanjutkan kiprah Al Kindi di bidang optika geometrik beliau berhasil melakukan berbagai macam analisis tentang pemantulan cermin dan lensa, meneliti tentang pemantulan pada cermin sferis dan parabolis, meriset pembiasan lensa.
b) Dalam mekanika klasik beliau telah berhasil membahas mengenai gaya aksi-reaksi antara dua benda yang saling berinteraksi, dimana dalam hal ini beliau sangat jauh mendahului Sir Isaac Newton (1642 M - 1727) selama 6 abad, yang baru mengemukakan salah satu postulatnya tentang hal ini, dalam sebuah postulat yang dikenal dengan Hukum III Newton.
c) Karya beliau dalam mekanika klasik adalah yang masih terpakai hingga saat ini, yaitu tentang konsep kelembaman benda yang dikenal dengan momen inersia dan konsep torka (momen gaya).
d) Dan masih banyak lagi karya beliau yang terpakai dalam pengembangan ilmu fisika hingga saat ini.
Namun, sayang hingga saat ini nama beliau tidak begitu populer dikalangan candikiawan muslim, tidak seperti : Archimedes, Galileo Galelei, Albert Einstein, Johanes Bernoulli, Erwin Schrodinger, Richard P. Feynman, James Clark Maxwell, Marrie Currie dan sebagainya yang terus terlahir di zaman modern ini dengan berbagai macam penemuannya yang dapat menghasilkan nobel.

11. Al Bairuni (937 M – 1048 M)
beliau adalah seorang ilmuwan muslim yang cukup kompleks, yang memiliki banyak keahlian di bidang : geografi, matematika, fisika, geologi, farmasi, kedokteran dan astronomi. Dari sosok beliau yang sangat cerdas, telah mampu menghasilkan beberapa karya fenomenal, antara lain :
• Dalam keilmuan geologi beliau telah menulis sebuah buku yang berjudul Kitab Al Jamahir. Buku ini banyak berisikan tentang mineral yang terkandung di dalam lapisan tanah.
• Dalam bidang astronomi beliau juga telah menulis sebuah buku yang berjudul Qanun Al Mas’udi, dimana dalam buku inilah yang menjadikan beliau sebagai orang pertama yang berhasil menceritakan tentang perputaran bumi mengelilingi sumbunya. Disamping itu, secara spektakuler dalam buku ini pula beliau berhasil menyatakan bahwa universalitas gaya tarik menarik yang sama antara benda yang ada dilangit dan di bumi, yang selanjutnya di kenal dengan hukum gravitasi Newton.
• Dalam bidang keilmuan farmasi dan kedokteran, beliau juga memiliki sebuah karya yang sangat fenomenal yang terdapat dalam buku beliau yang berjudul Kitab As Saidina, yang berisikan segala macam pengobatan berbagai macam penyakit secara komplit pada waktu itu.
• Dan masih banyak lagi karya beliau.

12. Ibnu Sina (980 M – 1037 M)
lebih dikenal dengan nama latin Avicenna. Beliau adalah sosok intelektual muslim yang sangat super jenius yang nyaris tidak ada tandingannya hingga sekarang, terbukti saat berusia 10 tahun beliau telah hafal Al Qur’an sebanyak 30 juz dan pada umur 18 tahun beliau telah menguasai semua ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu (baik sains maupun sosial), terlihat bahwa Ibnu Sina adalah sosok yang berwawasan sangat luas. Beliau adalah bapak kedokteran sedunia, terbukti beliau sangat banyak membidani kelahiran ilmu-ilmu kedokteran yang dimanfaatkan oleh banyak kaum terpelajar yang mendalami ilmu kedokteran hingga saat ini dan tak lekang oleh waktu dan zaman. Bukunya yang terkenal di bidang kedokteran yaitu Qanun Fi At Thibb, yang telah barabad-abad menjadi pegangan di universitas-universitas di Eropa. Selain itu beliau juga menulis buku dalam jumlah kurang lebih sekitar 500 buah buku, dalam bidang keilmuan : Matematika, Astronomi, Fisika, Mineralogi, Ekonomi dan Politik. Namun, sayang hampir separuh buku karya beliau telah lenyap saat ini, pasca tentara Mongol meyerbu kota Baghdad.

13. Az Zarqali (1025 M – 1087 M)
adalah ahli astronomi dan mekanika planet yang berdomisili di Cordoba, Spanyol. Beliau sangat jauh mendahului Johannes Keppler (1571 M – 1630 M) bersama Tycho Brahe, dalam masalah teori garis edar planet dalam rangka mengelilingi matahari. Dimana 500 tahun (lima abad) sebelum Keppler merumuskan dan mengumumkan tiga postulatnya, beliau telah mengeluarkan teori yang berbunyi ”planet-planet beredar mengelilingi matahari berada dalam lintasan berbentuk elips.” Namun, sayang teori ini dibantah keras oleh para penganut ajaran Ptolemaeos dari kalangan umat nasrani Eropa Barat melalui sebuah perdebatan yang sangat alot, yang disertai dengan berbagai macam adu argumen pada waktu itu. Sama-sama dapat kita lihat pada akhirnya mereka yang membantahlah yang kalah sebenarnya, setelah kebenarannya dibuktikan dan disempurnakan oleh Keppler melalui tiga postulatnya lima abad setelah perdebatan tersebut. Namun, sayang bukan Az Zarqali yang lebih dikenang kebanyakkan umat dan cendikiawan muslim saat ini, akan tetapi Keppler dan Brahe-lah yang berstatus sebagai peneliti ulang sekaligus penyempurna dari teori Az Zarqali-lah, yang sangat terkenal dikalangan kebanyakkan cendikiawan muslim dimanapun berada saat ini. Az Zarqali adalah sosok ilmuwan muslim yang terlupakan bagi kebanyakkan kalangan kaum cendikiawan muslim saat ini, tidak seperti Keppler dan Brahe yang lebih populer di banyak kalangan cendikiawan muslim saat ini.

14. Al Khayyam (1038 M – 1148 M)
beliau adalah sosok seorang ilmuwan di bidang : matematika dan fisika yang jenius, dengan beberapa karya fenomenal, antara lain :
• Dalam bidang matematika, beliau merupakan ahli aljabar dengan penemuan paling fenomenal adalah berupa koefisien binomial, yang sangat jauh (sekitar 6 abad) mendahului Blaise Pascal (1623 M – 1662 M) sebelum menemukan segitiganya yang terkenal yang disebut dengan segitiga Pascal, dan sangat jauh (sekitar 6 abad) mendahului Sir Isaac Newton (1642 M - 1727) sebelum mengeluarkan konsep binomial Newtonnya.
• Disamping itu masih ada karya beliau yang cukup fenomenal dalam bidang matematika yaitu, berupa kemampuannya dalam memecahkan masalah-masalah kubik, dan perhitungan yang akurat dalam perhitungan luas bangun datar bidang dua dimensi dan volume bangun ruang benda tiga dimensi, yang mengilhami lahirnya teori integral pada abad-abad setelahnya.
• Selain itu masih ada beberapa karya beliau yang terkenal lagi, yaitu di bidang : sya’ir, sufi dan fisika.
Namun, sayang hingga saat ini nama beliau tidak begitu populer dikalangan candikiawan muslim, tidak seperti : Leonhard Euler, Augustin-Louis Cauchy, George Freidrich Bernard Reiman, Sonya Kovalevsky dan sebagainya yang terus terlahir di zaman modern ini dengan berbagai macam penemuannya yang dapat menghasilkan nobel.

15. Al Ghazzali (1058 M – 1111 M)
lebih dikenal dengan nama latin Algazel. Beliau adalah seorang guru sufi yang terlahir di zaman puncak keemasan umat. Selain sebagai seorang guru sufi, beliau juga menguasai ilmu logika dan ilmu filsafat dengan baik. Ketika melihat penyimpangan-penyimpangan perkembangan sains di lingkungan umat, beliau langsung melontarkan kritik tajam terhadap mereka yang menyeleweng.

16. Ibnu Zuhr (1091 M – 1161 M)
lebih dikenal dengan nama latin Avonzora, adalah seorang ahli di dalam bidang : kedokteran, psikologi dan parasitologi terkemuka di zaman puncak keemasan umat. Dalam kegiatan pengobatannya beliau selalu mempergunakan prinsip psikologi dan merupakan ilmuwan pertama yang mempelopori penerapan diet (dilengkapi dengan cara yang terbaik) bagi para pasien yang membutuhkannya. Bukunya yang terkenal yaitu At Taisir Fi Al Mudawat Wa At Tadbir.

17. Al Idrisi (1099 M – 1166 M)
beliau adalah sosok ilmuwan biologi dan geografi yang sangat cerdas di zaman puncak keemasan umat. Spesialisasi yang paling menonjol dari beliau adalah botani. Terbukti beliau punya pengetahuan yang banyak dalam bidang tetumbuhan. Adapun karya beliau antara lain :
• Dalam bidang botani beliau punya pengetahuan yang banyak tentang tumbuh-tumbuhan berkhasiat yang bisa di proses menjadi bahan baku obat-obatan, yang semuanya telah dituliskan dalam bukunya yang berjudul Kitab Al Jami’li Shifati Al Asytat Al Nabatat.
• Dalam bidang geografi, dalam sebuah bukunya yang berjudul Kitab Al Mamalik Wa Al Masalik, beliau juga telah mampu menceritakan sejumlah kawasan di benua Asia, Afrika dan Eropa, yang berkaitan dengan faktor : ekonomi, fisis dan kebudayaan daerah setempat, yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk mempelajari kebudayaan dan kondisi masyarakat setempat, dalam rangka menyiarkan dakwah bagi para saudagar dari gujarat arab dan persia yang akan menyiarkan islam di berbagai belahan bumi pada waktu itu, termasuk Indonesia.
Maka tampaklah, Al Idrisi adalah pahlawan kita semua dan sudah semestinya kita berterima kasih kepada beliau dan bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahi beliau kecerdasan yang luar biasa. Tanpa beliau, maka akan sangat mungkin sekali para saudagar arab dan persia akan menemui kesulitan untuk menyiarkan Islam di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia.

18. Ibnu Rusyd (1126 M – 1198 M)
atau lebih dikenal dengan nama latin Averroes adalah seorang ahli filosof dan ahli hukum terkenal. Namun demikian beliau juga ahli dalam bidang ilmu sains, seperti : kedokteran, astronomi dan fisika. Bukunya yang terkenal, yaitu Tahafutu Al Falasifa dan Tahafutu At Tahafut. Beliau sangat terkenal dalam ajaran rasionalisme yang selama berabad-abad telah diajarkan di unversitas-universitas terkemuka di Eropa yang memiliki banyak pengikut.

19. Ibnu Nafis (1213 M – 1288 M)
adalah penerus Ibnu Sina di bidang ilmu kedokteran yang jauh medahului ahli kedokteran bernama Harvey selama berabad-abad. Beliau mahir dalam mengungkapkan sistem pembuluh darah dalam tubuh manusia, termasuk dalam hal ini menyangkut sistem peredaran darah (vasikuler) dalam tubuh manusia dan menguraikan struktur bronkus pada paru-paru manusia, termasuk dalam hal ini berupa interaksi pembuluh darah, udara dan darah dalam sistem organ paru-paru manusia. Selain itu, terdapat lagi sebuah karya beliau yang paling fenomenal yang terpakai dalam dunia medis hingga zaman sekarang, yaitu mengenai struktur pembuluh darah koroner yang terdapat dalam jantung manusia.

20. At Tusi (1201 M – 1274 M)
adalah sosok orang sangat cerdas dan berpengetahuan sangat komplek yang terlahir di zaman pada saat umat mulai mengalami fase kemunduran di bidang sains. Terbukti dia memiliki keahlian di bidang : filsafat, matematika, astronomi, kedokteran, farmasi, fisika dan teologi. Beliau menulis banyak hal tentang geometri, aljabar, aritmatika, trigonometri, obat-obatan, dasar ilmu logika, etika, teologi, puisi dan metafisika. Karya beliau yang paling fenomenal adalah tentang trigonometri sferis, termasuk enam rumus dasar untuk memecahkan problema yang menyangkut segitiga tegak sferis, yang meneruskan kiprah para ilmuwan sebelumnya yaitu Al Battani dan Al Buzjani.
Setelah mengalami puncak kejayaan umat pada tahun 1150 M, sains di kalangan umat Islam mulai mengalami penurunan. Sehingga setelah abad ke-15 sekitar tahun 1400 M, sains di kalangan umat Islam telah mengalami penurunan yang sangat drastis (telah redup), seperti yang dapat kita rasakan sekarang.
Sekian catatan sederhana ini saya buat, kepada Allah SWT saya memohon ampun Astaghfirullaahal’azhiim.
Kepada para pembaca yang saya hormati, sebagai saudara seiman dan seagama dimanapun berada, saya mohon maaf yang sedalam-dalamya jika ada kata-kata yang tidak pada tempatnya dalam catatan ini dan mohon maaf pula atas segala kekurangan dalam catatan ini. Selain itu, kepada para pembaca yang terhormat dimanapun berada, saya juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan catatan ini.


No comments: